Dear Moms, Don't Miss The Mission!
- hana
- May 18, 2018
- 4 min read
Moment of Truth
3 Yohanes 1:4
Bagiku tidak ada sukacita yang lebih besar dari pada mendengar, bahwa anak-anakku hidup dalam kebenaran.
Kesaksian dan cerita yang disampaikan saudara-saudara tentang Gayus, teman dan 'anak rohani' Rasul Yohanes, membawa pada ucapan syukur kepada Tuhan. Gayus yang hidup dalam kebenaran, baik, ramah, menolong dengan tulus, sungguh mendatangkan sukacita yang besar. Lebih membahagiakan lagi, kehidupan Gayus menjadi kesaksian yang harum bagi orang-orang di sekitarnya.
Meskipun Rasul Yohanes dapat disebut sebagai 'Ayah Rohani' dan minggu ini adalah Mothers' day, hari istimewa bagi para ibu, namun kebahagiaan yang sama juga adalah cita-cita tertinggi dari seorang ibu. Membesarkan anak-anak yang takut akan Tuhan, hidup benar, dan mengasihi sesama, apa lagi yang lebih baik dari itu?
Btw...untuk semua ibu dan ibu rohani yang terkasih...

Moment of Grace
Minggu pagi di gereja kami diadakan Parent's Day. Ibu-ibu musti rela berbagi dengan para ayah yang nebeng hari istimewanya para ibu. Iya, kan seharusnya, Father's Day awal Juni....hehehe...Hmm...1 mawar cantik dari saya untuk Ibu saya, dan 1 mawar cantik dari anak saya untuk saya. Supaya adil, pulang gereja, suami saya menikmati mie ayam sesuai dengan kesukaannya....hehehe...
Mawar ini berhasil mengusir rasa galau saya beberapa hari yang lalu. Komentar,"Kelihatannya kamu senang ya jadi 'ibu'..."beberapa hari yang lalu, sejenak membuat saya beku. Bagaimana saya harus memaknai kalimat ini, ya? Baik atau buruk? Apakah saya seorang ibu yang lebay, rempong, atau kepo?...seorang ibu yang senang 'menceramahi' anak remaja?...ataukah saya seorang ibu yang berdedikasi dan sungguh-sungguh ingin mengerjakan masa pengasuhan ini sebaik-baiknya? Beberapa detik kemudian, saya dapat tersenyum kembali dan memutuskan untuk menjawab, "Ya! Saya senang dan bersyukur menjadi ibu. Terimakasih, Tuhan! Menjadi Ibu adalah pengalaman yang indah! Saya merasa sangat diberkati."
Sebelum bunga, Tuhan kirim Erlina, seorang adik dan sahabat doa saya, menuliskan sebuah pesan yang sangat menghibur:
"Mungkin orang dapat berpikir tentang masa yang gelap dan ketika bertemu yang tidak demikian, malah merasa unreal. Yah, maklum lah, kan kita dan anak-anak remaja sudah jatuh ke dalam dosa. Namun, bukan berarti tidak ada remaja yang Tuhan terus pelihara karena orang tuanya terus berdoa dan bersandar kepada Tuhan. Tuhan yang baik....mencipta yang baik."
Puji Tuhan! Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan untuk berkarya di dalam diri para remaja. Tidak akan sia-sia untuk sungguh-sungguh bersandar kepada Tuhan dalam masa pengasuhan ini. Dalam perjalanan, bersyukur juga untuk buah-buah yang mulai muncul sebagai penghiburan dan 'tanda' bahwa Tuhan beserta kita.
Sepucuk surat yang begitu personal berisi apresiasi dan doa bagi anak remaja saya, sekali lagi menghibur dan menyejukkan hati kami. Sebuah surat yang membuat saya dan suami menembus tembok gedung sekolah melihat hal-hal yang Tuhan kerjakan di dalam diri anak kami, dan mengucap syukur kepada Tuhan. "Thanks ms. D'Arcy...very encouraging...."
Di antara kebahagiaan dan penghiburan Tuhan yang berturut-turut bagi saya dalam Mother's Day tahun ini, terselip rasa kesal dan duka atas apa yang terjadi pada Ibu Pertiwi. Tanah air saya, kan juga ibu..."Ibu Pertiwi". Teganya menodai hari ini.
Dari TV saya melihat wajah para ibu yang kehilangan keluarga mereka di gereja, begitu menyedihkan. Segenap hati ikut bersedih bersama Ibu-Ibu yang sedang berduka. Turut mendoakan mereka dengan doa terbaik dari lubuk hati yang paling dalam....
Heran!!! Pelakunya juga ibu-ibu. "Ya ampun!!!" Tidak hanya berbuat jahat, berita yang tersebar menyebutkan bahwa ibu-ibu pelaku kejahatan tersebut mendidik anak-anak untuk tersesat dan mengikuti jalan yang jahat? Ya, ampun....
Padahal, minggu pagi ini, Firman Tuhan mengingatkan misi penting orang tua dalam kitab Ulangan 5. " Dengarlah!!" pesan Tuhan bagi Ibu-ibu dan para ayah, kita harus mengasihi Tuhan ....serta mengajarkannya kepada anak-anak kita.
Ketika kita dan anak-anak mengasihi Tuhan, bagaimana mungkin kita dan anak-anak tidak mengasihi sesama? "Dear Moms, don't miss the mission, please!" Hmm....kiranya Tuhan menolong kita dan para ibu di seluruh dunia.
Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah......
This is Your Moment

"Kyoiku Mama"
(=education mama) sangat menghibur dan membesarkan hati saya untuk menjalani peran sebagai Ibu. Saya membaca istilah ini dari artikel yang diberikan suami saya dari Kompas, 7 Juli 2007. Bapak Daoed Joesoef, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, mengulasnya dengan begitu menarik dan meninggalkan kesan yang mendalam bagi saya. Beliau mengatakan bahwa di balik karyawan Jepang yang beretika kerja terpuji, ada kyoiku mama. Anak-anak yang baik, sopan dan mudah dididik, tumbuh dari keluarga dengan ibu terpelajar yang rela mendedikasikan diri dan waktunya untuk mendidik anak-anaknya di rumah.
Saya bertemu dengan para ibu yang merasa kurang gembira menjadi ibu karena merasa sudah susah payah sekolah dan lulus dari sekolah serta universitas ternama. Namun, banyak juga ibu-ibu yang saya temui, begitu bahagia dan terus belajar, memperlengkapi diri untuk mengasuh anak-anak. Kadang, panggilan negara dan masyarakat, situasi tertentu, atau pun kebutuhan keluarga, membuat para ibu berada pada situasi yang sulit untuk memilih antara pekerjaan atau keluarga. Sungguh bersyukur jika saya dan Anda dapat mendampingi anak-anak dan juga berkarya ketika mereka sedang bersekolah di luar rumah. Namun, untuk setiap keadaan yang harus para ibu hadapi, kita percaya bahwa Tuhan memberikan anugerah di dalamnya. (lihat juga : Tangan Rajin: Diberkati untuk Menjadi Berkat)
Sekali lagi, ingatan akan tulisan Kyoiku Mama ini, menghibur dan menjadi hadiah bagi saya di moment Mother's Day tahun 2018 ini. Saya harap, juga menjadi hadiah bagi Anda. Mari bersyukur kepada Tuhan!

Let's Make Every Moment Count!
Begitu besar peran Ibu dalam keluarga dan bagi sebuah bangsa. Seorang Ibu dapat membawa kebahagiaan, tetapi juga dapat membawa kehancuran.
Ibu-ibu, mari kita menjawab, "Ya" pada panggilan Tuhan untuk mendidik anak-anak mengasihi Tuhan dan hidup dalam kebenaran. Kiranya melalui kita, para ibu, Tuhan berkarya dan memberkati bangsa Indonesia, bangsa-bangsa lain, bahkan dunia. Amin.
(lihat juga sebuah lagu yang indah dari Ernie dan Debby Retino : https://www.psalty.com/track/687896/beautiful )
Moment to Share
Mari saling berbagi kekuatan dan mendoakan dengan para Ibu. Semangattt!!!

Comentários