Forever Grateful
- hana
- Jul 14, 2018
- 4 min read
Moment of Truth
Matius 11:29
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Memasuki semester ke-2 dari tahun 2018 ini, mungkin terasa melelahkan dan memikul 'beban' yang berat...dan terasa terengah-engah. Mungkin banyak hal yang harus kita pikul dengan sederet 'tuntutan' tertentu, atau menanggung beban tanggung jawab dari pekerjaan, cita-cita, keinginan-keinginan....dsb....'tuntutan hidup jaman now', yang terus bertambah.
Namun, Tuhan Yesus justru mengundang kita untuk mengenakan kuk yang siap dipasangNya, dengan beban yang ringan- sebuah kuk yang chrēstos -- penuh anugerah (Matthew Henry). Kuk ini manis dan menyenangkan, tidak akan menggores leher yang patuh dan tidak dapat menyakiti kita, malah sebaliknya, kuk ini akan menyegarkan kita. Ini adalah kuk yang dipasang dengan kasih.
Lebih indah lagi, ayat ini mengundang saya dan Anda belajar dari Dia, yang lemah lembut dan rendah hati. Matthew Henry mengajak kita memaknai bagian ini dengan mengingat bahwa di antara para murid pertama terdapat orang-orang sederhana dari pinggir pantai (yang sehari-hari bergumul dengan alam yang keras). Hmm.... rasanya dapat membayangkan bagaimana Tuhan begitu rendah hati bersedia memilih mereka dan sabar serta dengan lemah lembut mengajar mereka menjadi murid.
Akhirnya, kalimat ayat ini ditutup dengan penuh kelegaan : Bersama Tuhan Yesus yang lemah lembut dan rendah hati, saya dan Anda dapat yakin bahwa jiwa kita akan mendapatkan ketenangan.
Siapkah kita mengenakan 'kuk' yang Tuhan pilihkan bagi kita dan bersedia taat mengikutNya? Rindukah kita mengalami Tuhan sendiri yang mengajar kita dengan lemah lembut dan rendah hati?
Sandi Patty - "Forever Grateful" (in Studio for CCM Magazine)
Moment of Grace
Lagu Sandi Patty ini begitu indah. Berkali-kali mendengar, tetap saja membuat saya menangis. Mungkin Anda seperti saya, sejak remaja mendengarkan lagu-lagu beliau. Begitu indah, menyentuh, seperti bercerita, dan sangat memberkati. Sayang sekali, album tersebut adalah album terakhir. Tidak rela rasanya......
Namun, jika kita telusuri, tidak hanya lagu yang indah, refleksi beliau tentang panggilan untuk melayani melalui pujian juga begitu menyentuh. Tidak heran jika secara bertahap beliau bersiap mewariskan; jika naik sepeda, mempersiapkan sepeda tandem, jika 'kuk' sepertinya kuk yang ganda. Sandi memulainya dengan menyanyi berduet dengan penyanyi-penyanyi muda. Beberapa rekaman wawancara beliau, membuat saya sungguh terharu. Para penyanyi muda, merasa sangat bersyukur dan belajar banyak dari beliau. Saya juga perhatikan sikap Sandi Patty begitu rendah hati dan tampak begitu ingin mendukung para penyanyi muda menjadi penerus dan menguatkan mereka sebagaimana Tuhan sudah menguatkannya. Aaahhh.....jadi terharu....
Saya merasa, sedikit-banyak, teladan beliau memberi gambaran perkataan Tuhan Yesus dalam Matius 11:29. Demikian juga, salah satu contoh lagi yang diberikan oleh Pdt. Stefanus yang pernah saya dengar tentang 'kuk'. Kuk ganda, akan dipakaikan pada sapi tua dan sapi muda. Maka, sapi muda, akan belajar bergerak mengikuti sapi muda. Jika tidak, maka akan sakit karena harus bergerak seirama. Hmmm....menarik, bukan?

Di sekitar hari ulang tahun pertama dari blog ini, saya sungguh bersyukur untuk Firman Tuhan ini. Terpujilah Tuhan! Tak terasa, Tuhan mengajar banyak hal melalui proyek ketaatan selama 1 tahun ini. Sungguh, Tuhan itu baik!
Beberapa bulan belakangan ini, rasanya seperti berada di 'rest area' atau sebuah tempat sepi untuk retreat. Sebagaimana kalimat Sandi Patty, bahwa di dalam moment yang teduh, sepi, Tuhan hadir dan menaruh ke dalam tangannya lagu untuk ditulis dan dinyanyikan, demikian juga saya merasakannya. Saya sungguh merasakan bagaimana Tuhan memberikan 1 kuk untuk menempatkan leher saya di dalamnya, mengalami dan belajar dari Dia. Tuhan memberi inspirasi dan membuat saya 'gelisah' jika tidak melakukannya. Kadang hanya sebuah ide, kadang sebuah lagu, kadang sebuah kalimat dari buku yang rasanya melompat keluar dan menari-nari di pikiran saya. Kadang ide itu samar-samar......tetapi tiba-tiba menjadi jelas dan terang-benderang saat saya di dapur pagi hari, atau mendengar renungan pagi, atau pun saat berjalan-jalan di toko buku ....lalu mata saya tertuju pada sebuah buku yang pas dengan tema yang sedang saya tulis. Bagaimana mungkin ini terjadi? Saya sungguh merasakan kehadiran Tuhan ...dan mengagumi cara Dia mengajar dan menuntun saya.
Hari ini, saya ingin menaikkan kembali 'batu ucapan syukur'. Bersyukur kepada Tuhan untuk ribuan kali tulisan-tulisan ini dibaca, bahkan ratusan kali menyusuri banyak negara dan menyeberang pulau dan benua, yang bahkan belum pernah saya kunjungi, ......sungguh tersentuh mendengar bagaimana Tuhan menyapa banyak orang di waktu yang tepat, dan di tengah pergumulan yang menyesakkan-menjelang sebuah sidang pemeriksaan sebuah perkara, persiapan kemoterapi, atau pun pergumulan orang tua dengan remaja. Begitu terharu mendengar bagaimana Tuhan memakai tulisan-tulisan ini untuk mengunjungi keluarga pelayan di tengah hutan Kalimantan untuk mendukung program parenting mereka, dan orang-orang yang bergumul dalam ruang yang begitu pribadi....yang sulit untuk mengungkapkan pergumulan mereka kepada orang lain. Tuhan berkenan mengunjungi, menyapa, dan memberi kelegaan bagi mereka. Sungguh bersyukur....itu sungguh-sungguh melampaui doa yang Tuhan taruh di dalam hati saat blog ini dimulai. Tuhan sungguh luar biasa!
Meskipun semula, blog ini menjadi rekaman untuk mempersiapkan warisan bagi anak-cucu saya, tetapi rupanya, Tuhan ingin lebih dari itu. Tuhan memakainya juga bagi saudara-saudara, para sahabat, teman-teman....dan rupanya teman dari teman-teman, bahkan dengan rendah hati, para senior pun berkenan turut membacanya. Sekali lagi, saya ingin mengutip kalimat Pdt. William Ho yang begitu menguatkan, yang saya dengar saat memulai blog ini:
" Dari tidak ada menjadi ada,
dari ada menjadi berlimpah"
....dan saya ingin merespons, "Amin".
Saya juga bersyukur untuk para senior, yang menjadi alat dan tangan Tuhan yang dengan lemah lembut dan rendah hati hadir dalam jalan setapak dan mengajar saya begitu banyak hal. Bahkan saya merasa seperti beberapa kali mengalami pelajaran dari 'kuk' ganda bersama mereka. Demikian juga teman-teman dan saudara-saudara yang selalu menguatkan dan mendoakan.
Doa saya selanjutnya, kiranya Tuhan berkenan terus menuntun dan mengajar saya dan Anda. Kiranya melalui tulisan-tulisan ini, banyak keluarga dan guru-guru dikuatkan dan diberkati. Kiranya Tuhan memakainya menjadi salah 1 alat untuk memperlengkapi dan memperkaya setiap keluarga dalam mendidik anak-anak dan para remaja dalam kebenaran dan takut akan Tuhan, serta menjadi berkat bagi bangsa Indonesia dan banyak bangsa....dan terus mengalir...
....dan sekali lagi...melampaui apa yang dapat kita pikirkan dan doakan, kiranya Tuhan berkenan memakai dan memberkatinya. Amin.
Kiranya segala kemuliaan bagi Tuhan-SDG
Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah......

Related Articles:
About
Comments