Have a Blessed Pasar-day
- hana
- Jun 30, 2018
- 4 min read
Moment of Truth
2 Timotius 4:2
Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Paulus memberikan pesan ini kepada Timotius, anak rohani yang dikasihinya. Ia menekankan agar Timotius siap sedia, karena mungkin jemaat tidak akan lagi merasakan pelayanan Paulus, mengingat waktunya yang mungkin tidak lama lagi (Matthew Henry).
Paulus berpesan agar dengan semangat melayani dan roh yang menyala-nyala, Timotius mengingatkan orang-orang untuk bertobat, percaya, juga hidup kudus, dan melakukannya pada waktu yang baik atau pun tidak baik.
Baik waktunya, yaitu ketika orang-orang sedang merasa senang untuk mendengarkan, atau ketika datang suatu kesempatan istimewa yang menguntungkan untuk berbincang-bincang dengan mereka. Tidak baik waktunya, artinya, sekalipun tampaknya tidak ada kemungkinan ...namun, siapa tahu Roh Allah akan menanamkan sesuatu pada mereka.
Pesan Paulus bagi Timotius, rasanya menjadi pesan yang baik bagi kita juga. Kita tidak boleh biarkan kesempatan berlalu begitu saja. Di waktu dan kesempatan yang tidak kita duga, mungkin itulah waktu Tuhan mengerjakan sesuatu yang istimewa di dalam hati orang-orang yang mendengarkan pesan Tuhan melalui kita. So..let's do it!
Moment of Grace
Liburan hampir usai....senangnya Jakarta dan sekitarnya hidup kembali. Hal yang harus hidup kembali adalah....dapur para ibu. Supaya dapur hidup kembali, para ibu perlu belanja lagi. Horeee!!! Pasar meriah kembali.
Mungkin Anda seperti saya juga, senang pergi ke pasar. Tidak hanya karena sayur-mayur atau makanan yang dapat saya temui di sana, tapi juga karena kehidupan dan orang-orang yang beredar di sana. Di mana ada orang, di situ ada kisah tentang kehidupan. Sungguh menarik.
Salah satu proyek ketaatan untuk siap sedia- baik atau tidak baik waktunya, adalah belajar menyapa dan mendoakan agar Tuhan memberkati orang-orang yang bertemu dengan saya di mana saja...... bahkan di pasar. Tuhan sungguh memberikannya. Saya tidak menyangka, bahwa saya akan bertemu dengan pemilik kios yang sakit kanker, atau pun penjual sushi dan takoyaki yang suaminya mengalami kecelakaan karena motornya ditabrak bus. Saya turut prihatin, tetapi juga bersyukur karena mendapat kesempatan untuk menyapa dan menghibur mereka. Selama beberapa waktu, saya sengaja memasukkan daftar untuk berbelanja ke kios mereka sebagai salah satu cara untuk mendukung mereka.
Kadang, kita bisa senyum-senyum juga karena cara Tuhan mengajar kita, bukan? Maksud hati dan doa ingin melayani orang lain, ternyata Tuhan justru mengirim orang untuk mengajar saya sesuatu tentang hal ini....dan tak terduga-duga....dari pasar.
Seperti biasa, 1 kali dalam seminggu, saya dan Ibu pergi ke pasar. 'Tidak sengaja' kami menoleh ke kios buah dan berhenti untuk membelinya. Seorang Om yang sudah senior, tiba-tiba menyapa kami," Ibu, Ibu tahu tidak? Tuhan yang mengirim Ibu membeli buah kami." Saya kaget sambil agak berhati-hati..."Apa maksud si Om, ya?" Namun, Ibu saya cepat-cepat menanggapi dengan tenang, "O ya, Pak? Puji Tuhan!" Saya masih diam dan berhati-hati, sambil memperhatikan Om itu dengan lincah melayani kami. Lalu, si Om lanjut menceritakan bahwa kami adalah pembeli pertama di hari itu....hmm...semacam jawaban Tuhan atas doanya.
Tidak lama kemudian, muncul anak-anak si Om. Mereka juga ramah. Lalu, salah satu anak bercerita bahwa dia pernah menjual strawberry untuk menyewa angkot. Angkot tersebut untuk membawa anak-anak agar dapat hadir ke sekolah minggu di gereja. "Ya ampun!!"...saya langsung meleleh....terharu....Luar biasa keluarga penjual buah ini. Rupaya dalam ketidaksiapan saya, Tuhan mengirimkan pesan dan contoh yang luar biasa. Mereka sungguh-sungguh tidak melewatkan kesempatan untuk berbagi hal yang baik....dan sungguh, saya merasa Tuhan berbicara dan mengajar saya. (Kiranya Tuhan memberkati Om dan keluarganya).
Hari itu saya meninggalkan pasar dengan sangat bahagia, tidak hanya karena mendapatkan buah yang saya perlukan, tapi merasa Tuhan memberi bonus, vitamin bagi rohani saya. Rasanya seperti....baru saja melewati petualangan seru. Tidak pernah terpikir! Puji Tuhan!
Rasanya jadi semangat. Di mana saja, saya ingin belajar peka dan taat pada pimpinan Tuhan untuk tidak hanya siap berbagi kasih Tuhan, kabar baik, semangat yang baik...tetapi juga siap menerima pengajaran dari Tuhan. Bagaimana dengan Anda?
Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah......
Jangan Lelah (official lyric video) - Hati untuk Bangsa
This is Your Moment
Saya juga pernah gagal. Tidak selalu saya siap sedia membawa kabar baik. Saya ingat ketika seharusnya saya berbagi kabar baik, tetapi saya malah terpancing dan marah karena perilaku penjaga pintu sebuah halte bus di hari yang padat dan melelahkan. Saya juga pernah gagal ketika marah....lebih dari cukup... kepada remaja saya di rumah. Aduhhh....sungguh menyesal. Jika mengingat hal-hal ini, rasanya malu dan kurang pantas untuk berbagi sesuatu kepada orang lain.
Namun, bagian dari tulisan Paul D. Tripp dalam Alat Di Tangan Sang Penebus mengingatkan Kabar Baik yang sangat menghibur hati saya. Kabar Baik itu adalah bahwa saya sungguh membutuhkan Tuhan Yesus, Sang Penebus yang sudah datang dan menyelamatkan saya dari diri saya sendiri (seorang yang berdosa). Dari hari ke hari, PenyelamatanNya merubah saya.....dan ketika Ia mengubah saya, Ia mengijinkan saya menjadi bagian dari apa yang sedang dilakukanNya di dalam kehidupan orang lain.
Malu....tetapi sungguh bersyukur kepada Tuhan. Seraya merespons pekerjaan Sang Penebus di dalam hidup saya, saya dapat belajar menjadi alat di tanganNya.
Apakah bagian ini menghibur hati Anda juga? Apakah Anda juga seperti saya, sadar akan kelemahan kita, tetapi bersyukur karena Tuhan mengijinkan kita menjadi alatNya sambil Ia terus menguduskan hidup kita?
Bersama-sama, mari kita memberi respons kepada Sang Penebus.
Let's Make Every Moment Count!
This Little Light of Mine - Cave Quest VBS Music Videos
Di akhir minggu ini, mari menyalakan lilin kecil pada saat makan bersama atau altar keluarga. Mari bercakap-cakap tentang bagaimana setiap anggota keluarga dapat mengijinkan orang lain melihat terang yang terpancar dari hidup kita.
Sebelum berbagi terang kepada orang lain, jangan lupa untuk terus bertekun dalam membaca Firman Tuhan dan berdoa. Untuk dapat bercahaya, kita perlu terus terhubung dengan sumber cahaya, bukan?
- Firman Tuhan dapat kita renungkan dengan bantuan buku-buku renungan setiap pagi,
- Lagu-lagu rohani yang diangkat dari ayat Alkitab, juga dapat kita dengarkan untuk terus menjaga hati dan pikiran kita.
- Buku cerita tentang tokoh-tokoh yang menjadi teladan dalam iman (sudahkah anak-anak membaca buku-buku dari Lightkeepers Boys or Girls series by Irene Howat?),
- atau pun film yang baik (seperti serial Narnia atau pun The Story keepers).
Kita dapat saling berbagi ide yang dapat dilakukan di mana pun kita berada. Hal-hal seperti: mengucapkan," Terimakasih Pak! Tuhan memberkati", kepada Bapak Satpam yang membukakan pintu mobil ketika anak-anak sampai di sekolah, atau pun menolong membukakan dan menahan pintu kaca bagi adik kelas yang masih kecil sambil mendoakan dia, tidaklah terlalu sederhana untuk dilakukan dan menjadi berkat. Mari brainstorming beramai-ramai dan mohon Tuhan menolong kita, memberi keberanian, dan membukakan kesempatan untuk menjadi saksi dan terang yang bersinar di mana pun kita berada. Kiranya melalui perbuatan baik yang kita lakukan, Bapa di Surga dipermuliakan.
Moment to Share
Mari berdoa bagi para hamba Tuhan dan pengerja gereja di mana kita bergabung. Mari berdoa agar Tuhan yang senantiasa memberi mereka kekuatan, kesetiaan, dan memelihara mereka beserta keluarga mereka.
Related Articles:
Comments