Our Lives Still Count
- hana
- Jun 22, 2018
- 5 min read
Moment of Truth
Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.
Steve Green - All Things Work Together For Good
Moment of Grace
Karena sebuah percakapan dan peristiwa yang terjadi belakangan ini, saya jadi teringat pada sebuah buku manis, oleh-oleh dari suami saya, Your Life Still Counts (Tracie Miles).
Salah satu bagian yang menarik hati saya adalah kalimat,"Your pain was not for nothing". Dalam hidup, banyak hal yang kita lalui-senang dan sedih, manis dan pahit.... Bertambah usia=bertambah kesukaran dan penderitaan? Doa Musa di dalam kitab Mazmur berkata bahwa di usia 70 atau 80-an, kebanggaan manusia adalah kesukaran dan penderitaan (Mazmur 90:10). Hmmm....ada bagian "Ya", tapi bersyukur ada kekuatan dan kemurahan Tuhan yang memampukan kita tetap bersukacita.
Selanjutnya, Musa dalam doa itu berkata,"Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setiaMu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita semasa hari-hari kami." (Mazmur 90:14). Doa ini pun ditutup dengan sebuah pengharapan akan kemurahan Tuhan. Ya, sebuah teladan untuk melihat dan menikmati Tuhan di segala masa dalam hidup kita. Bersyukur kepada Tuhan yang menopang kita dengan kasih setiaNya dan memakainya menjadi kebaikan bagi kita.
Dalam pertambahan usia, mungkin kita merasakan perbedaan dari kondisi fisik sebelumnya. Misalnya, dibanding usia 20-an dulu, saat ini kita mulai perlu kacamata plus, lebih cepat sakit pinggang dan leher (hehe..kok seperti iklan susu).....tapi bagi saya, bagian terbaik adalah: saya suka bertambah uban lho....(hahaha...teman-teman sering geli mendengar bagian terakhir ini). Kalau Ibu dan mertua saya yang sudah menuju 80, mereka berkata,"Ya, benar." Bersyukur, mereka masih dapat mengakhiri percakapan kami dengan senyum, aktif kembali dan berjalan lumayan lincah....bahkan Ibu saya siap berlatih menari lagi. Puji Tuhan! (Prof. Toening pasti senang mendengar semangat para 'New Old')
Ya, saya rasa, saya dan Anda banyak belajar dari Pemazmur untuk merayakan kasih setia dan kemurahan Tuhan yang telah (sadar atau pun tidak) melimpah dalam hidup kita. Saya belajar dan mau terus berlatih melihat dengan positif dan bersyukur.( "Tuhan, tolong, ya....")

Salah 1 tokoh yang saya kagumi dalam berpikir positif dan terus memandang kepada Tuhan adalah Frances Ridley Havergal (1836-1879). Dalam masa hidup yang 'hanya' 43 tahun, betapa luar biasa dampaknya (hmm... sebuah tantangan bagi club 40s). Lagu "Pakai Hidupku Ini" (Take My Life and Let It Be) begitu menyentuh hati. Lagu-lagu yang ditulisnya terasa keluar dari kehidupan yang sungguh-sungguh mengalami dan menghidupi Firman Tuhan. Salah satu penulis biografi bahkan menyebutkan bahwa orang-orang begitu merasakan kehadiran Frances yang disertai oleh kuasa Roh Kudus. Bahkan hingga hari-hari terakhir, di kondisi kesehatan yang kurang baik, Tuhan tetap menitipkan lirik lagu yang begitu indah kepada beliau. Hmm...43 tahun yang begitu bermakna dan menjadi berkat bagi banyak orang....hingga hari ini.
Jika Paulus- seluruh hidupnya adalah untuk Kristus (Filipi 1:21), demikian juga Frances Havergal hingga akhir hidupnya (43 tahun), bahkan Elliot Mooney yang hanya 99 hari (lihat: Manusia: Mahkota Ciptaan Allah), namun dipakai Tuhan untuk menyatakan kemuliaanNya, bagaimana dengan saya dan Anda? Apakah saya dan Anda rindu agar tahun-tahun dan hari-hari kehidupan kita menjadi saluran berkat bagi banyak orang, dan di dalamnya Tuhan dimuliakan ? Kiranya Tuhan menolong kita melihat dan mensyukuri segala hal yang Dia ijinkan terjadi dalam tahun-tahun hidup kita, dan memakainya untuk kebaikan, tidak hanya bagi kita..... tetapi juga bagi banyak orang.
Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah.....

This Is Your Moment
Mari mempersiapkan diri bercerita tentang Frances Havergal kepada anak-anak. Jika Anda dapat memainkan alat musik, alangkah senangnya bercerita sambil memainkan lagu "Pakai Hidupku Ini" (Take My Life and Let It Be). Jika tidak, Anda dapat memperdengarkan lagu ini dari CD Hymn koleksi Anda atau mencarinya dari YouTube.
Sebelum bercerita, mari naikkan doa kepada Tuhan. Kiranya moment ini Tuhan pakai untuk memanggil kita dan anak-anak, meskipun masih kecil, bersedia mendedikasikan hidup, waktu, kemampuan dan milik kita untuk Tuhan pakai bagi kemuliaanNya. Bagaimana jika mulai dari kesiapan diri saya dan Anda, para orang tua?
Let's Make Every Moment Count!
Mari bercerita kepada anak-anak tentang salah 1 Kisah Frances Havergal (Bobbie Wolgemuth & Joni Eareckson Tada, Kidung Rohani Yang Dicintai Anak-anak, volume 1. Momentum...buku indah-layak dimiliki).
Pakai Hidupku Ini
Dahulu kala, di Inggris, ada seorang pendeta yang mempunyai seorang anak perempuan yang berbakat. Bapak Pendeta dan istrinya, memberi nama Frances Ridley Havergal kepada putri mereka. Putri kecil ini sangat berbakat dalam musik. Sejak kecil, Frances sudah dapat bernyanyi seindah suara burung Bulbul (Nightingale). Saat usia 7 tahun, dia mulai mengarang sajak. Dia belajar piano dan begitu berbakat....hingga banyak orang mulai memintanya main piano dan menyanyi di konser-konser musik.
Di samping bakatnya yang cemerlang, Frances juga menawan hati dan menyenangkan. Orang-orang menyukainya dan senang bergaul dengan dia. Tahukah kamu mengapa dia begitu menyenangkan? Inilah rahasianya, yang dia tulis dalam salah satu buku hariannya :
" Berdoa bagi setiap orang yang ada di sekeliling saya".
Frances berdoa bukan dengan suara yang keras, karena orang-orang itu bahkan tidak tahu kalau dia mendoakan mereka. Ia berdoa agar Tuhan memberkati mereka. Walau orang-orang itu tidak tahu, tapi mereka merasakannya. Ada sesuatu yang mengesankan jika berada di dekat Frances - itulah KASIH YESUS yang sedang dia curahkan untuk mereka. Sambil bermain dengan teman-teman atau bercakap-cakap dengan orang dewasa, dalam hati, diam-diam, dia meminta Tuhan bekerja dalam hidup mereka dan memberi mereka pengertian-pengertian dari Allah.
Suatu kali, Frances berkunjung ke sebuah rumah yang ditinggali oleh 10 orang. Dia memperhatikan bahwa beberapa dari mereka 'tidak bersukacita' , dan beberapa bahkan tidak tahu tentang kasih Yesus. Dia memutuskan untuk melewatkan liburannya dengan berdoa bagi setiap orang di rumah itu dan melihat apa yang Tuhan lakukan untuk mengubah hati mereka. Tahukah kamu, apa yang terjadi? Frances menulis dalam buku hariannya:
" Dia memberi saya doa ini, 'Tuhan berikan kepadaku semua yang ada di rumah ini!'...dan Dia melakukannya. Sebelum saya meninggalkan rumah itu, setiap orang mendapat berkat. Malam terakhir saya di sana, saya tidak bisa tidur karena sangat bahagia."
Tuhan tidak lupa memberi Frances sebuah hadiah yang sangat istimewa. Karena malam itu dia tidak bisa tidur karena sangat bahagia, semua bait dari lagu pujian "Pakai Hidupku Ini" bergema dalam kepalanya, dan dia menuliskannya. Sekarang, kita dapat menghafalkan lagu ini sebagai doa dalam hati serta membawanya ke mana pun kita pergi.
Nah, sekarang kamu sudah tahu rahasia Frances, kan? Apakah kamu juga mau berdoa seperti Frances buat orang-orang di sekelilingmu? Buat teman-teman, saudara-saudara, bahkan buat orang-orang yang duduk di dekat kursimu di bandara, di pesawat, di kereta, pelayan yang membereskan kamar hotelmu, atau yang melayani makanan ke mejamu.....dan masih banyak lagi...coba, siapa lagi orang yang kamu temui? Tidak hanya orang dewasa, kamu juga bisa berdoa...di dalam hatimu ...mari mohon berkat Tuhan bagi mereka. (Banyak hal yang bisa kamu lakukan selain membuka gadgetmu, bukan? hehe...)
Selamat melanjutkan liburan dan menjadi berkat bagi banyak orang....
Moment to Share
Mari berdoa bagi orang-orang di sekitar kita. ...
Anda dapat membagikan pesan ini atau pun share tulisan ini juga kepada teman-teman. Makin banyak yang berdoa dan melakukan hal baik....wah, alangkah indahnya....
Tuhan memberkati.
Comentários