top of page

Bubur Time

  • hana & yosia
  • Feb 11, 2018
  • 4 min read

Moment of Truth

2 Timotius 4:2

Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.

Moment of Grace

Tak pernah terpikir di benak saya bahwa 'bubur time' menjadi moment istimewa bagi seseorang di usia remaja akhir menuju awal dewasa muda. Hingga suatu hari, ketika keponakan yang saya sayangi menyelesaikan pekerjaan pertamanya setelah lulus kuliah dan akan pindah kerja ke Malang.

Bubur time adalah kenangan manis kami untuk kebiasaan makan bubur bersama sepulang dari gereja. Tukang bubur langganan kami selalu menyambut kami dengan senyum dan membungkuskan bubur yang akan segera kami santap di rumah selagi hangat. Duduk di seputar meja, berdoa bersama, lalu siap menikmati bubur hangat pelan-pelan sambil bertukar cerita, kisah lucu, mengharukan, bahkan memalukan. Belakangan baru saya dan suami tahu, bahwa di antara kisah-kisah tersebut, Aldo, merasa belajar tentang hidup, cita-cita, menata masa depan, dan menikmati Tuhan. Aaahhhh.....jadi terharu.....


Kadang kita tidak tahu kesempatan apa yang tersaji di depan mata. Lebih dari bubur, rasanya Tuhan membuat divine appointment....antara Tuhan dan Aldo, juga kami. Hmmm....beberapa bulan masa mentoring yang sangat berharga. Saya jadi merenung dan berdoa," Tuhan, apa ya maksud Tuhan?"


Pelan-pelan rekaman ingatan seolah Tuhan putar kembali. Saya teringat bahwa beberapa kali Tuhan mengirim Olla, adik sepupu saya, dan seorang adik di dalam Tuhan melintas dan berjalan bersama beberapa waktu dalam jalan setapak kami. Bersama mereka mungkin judulnya 'Nginep Time', 'Pecel Time', dsb. Sekali lagi saya bertanya," Tuhan, apa maksudMu?" Beberapa waktu yang lalu mereka, dengan cara mereka masing-masing, membagikan berkat yang Tuhan beri dari waktu istimewa tersebut. Sekarang, mereka juga menjadi mentor dan menggumuli untuk menjadi mentor bagi adik-adik yang lain di kampus. Aaaahhh.... cerita mereka, membuat saya terharu lagi....Luar biasa cara Tuhan merancang pengalaman kita.


Saya jadi lebih menghayati tulisan Paul D. Tripp, dalam Parenting : The 14 Gospel Principles That Can Radically Change Your Family, p.21 :

" Tidaka ada hal yang lebih penting dalam hidup kitadaripada menjadi salah satu alat Tuhan untuk membentuk jiwa manusia."

Inilah panggilan mulia bagi kita orangtua atau 'orangtua di dalam Tuhan' untuk menjadi salah 1 alat Tuhan membentuk jiwa manusia.


Siap atau tidak siap? Lebih lanjut tulisan Paul D. Tripp mengingatkan saya, dan Anda juga, bahwa kita adalah orang-orang yang telah lebih dulu bertemu Tuhan dan siap memperkenalkan kemuliaan dan anugerahNya kepada anak-anak kita. Kita juga memiliki kesempatan setiap hari untuk menunjukkan Tuhan kepada mereka dalam keseharian kita. Hmmm.....sekali lagi: siap atau tidak siapkah kita?


Membaca buku ini, dan merenungkan pengalaman yang Tuhan beri, rasanya membuat saya gentar. Sekali lagi.... lagu People Need The Lord melintas di pikiran saya : "we are called to take His light.....when will we realize that we must give our lives ...". Takut juga kalau tidak peka pada kesempatan yang Tuhan beri. Namun dalam hati terus berdoa, mohon Tuhan menolong dan beri kepekaan untuk menangkap setiap moment dengan baik dan melayani para remaja yang Tuhan kirim dalam perjalanan ini. Apakah Anda rindu mendoakan hal ini juga bersama saya? Kiranya Tuhan menolong saya dan Anda....


Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah.......

Bagaimana remaja memandang pengalaman ini? Kali ini Yosia berbagi dari sudut pandangnya. Thanks, Yosia.

Treasuring The Precious Moments

Bubur time has always been my favorite. I don't think a week goes by without making a stop outside the church and buy porridge. More than that, mom thinks this habit gives her a chance to talk with our family with ease and comfort. Sometimes people don't really open up until they feel comfortable, and food certainly is one of the best ways to do that. Thanks to this, many people are blessed by mom. God takes an ordinary part of our lives to use an ordinary person to do something extraordinary. So the next time you do something, think of what God might use it for.


Honestly, I'm just there to eat.

This is Your Moment

Sebelum berbincang dengan para remaja......


Kolose 4:6 memberi pesan singkat bagi kita:

Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih (be gracious), jangan hambar (seasoned with salt), sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.


Bagaimana jika percakapan sambil makan atau menunggu pintu teater dibuka menjadi percakapan penuh kasih dan anugerah bagi para remaja?


Jangan lupa 'menabur garam' sebagai perasa yang tak terlupakan. Bagaimana prinsip Alkitab mewarnai percakapan kita dengan sukacita?


Mari berdoa agar Tuhan memberi bijaksana dan kepekaan bagi kita selama bercakap-cakap. Walaupun tampak biasa saja atau remaja seolah tak peduli, yuk tetap semangat dan tekun menabur!

Let's Make Every Moment Count!

Mari rekam foto kenangan atau video kebersamaan kita dan saat bercakap-cakap penuh anugerah ini.


Mari ambil kesempatan yang baik untuk berbagi pokok doa.

Moment to Share

Bagaimana jika ayat ini kita bagikan kepada teman-teman sesama orangtua dengan anak remaja? Kolose 4:6 Hendaklah kata-katamu senantiasa penuh kasih (be gracious), jangan hambar (seasoned with salt), sehingga kamu tahu, bagaimana kamu harus memberi jawab kepada setiap orang.


Selamat berbagi dan menjadi berkat.

Special thanks to

Yosia, my beloved son


I always enjoy reading your writing from time to time. Thank you for helping me treasuring our precious moments and share them with many parents and teens. Pray that it will be a blessing. Thanks for joining me, dear. Gbu.

Comments


bottom of page