Masa Penuh Kesempatan, Bersandarlah Pada Lengan Yang Kekal
- hana
- Jan 28, 2018
- 3 min read
Moment of Truth
Ulangan 33:27
Allah yang abadi adalah tempat perlindunganmu, dan di bawahmu ada lengan-lengan yang kekal.....
Thanks Geraldi, Geraldo & friends
Moment of Grace
Welcome to the club! Sambil senyum-senyum, saya dan Ilka, sahabat sejak masa kuliah, saling bersalaman. Kira-kira semacam itu kesimpulan obrolan temu kangen kami beberapa tahun yang lalu.
Beberapa bulan sekali, kami berusaha meluangkan waktu untuk bertemu, sharing, dan saling mendoakan. Walaupun anak kami hanya berbeda 1 tahun, tapi kisah lucu, membanggakan, ataupun menyebalkan menjadi persiapan menghadapi berbagai kemungkinan perubahan perilaku anak saya di masa remaja.
Bagaimana pun kita bersiap menyambut anak memasuki masa remaja, rupanya tetap deg-deg-an pada saatnya. Teringat 4 tahun yang lalu menjelang akhir masa SD, saya peluk anak saya erat-erat. Dengan sungguh-sungguh saya berkata," Yo, sebentar lagi kamu memasuki masa remaja. Nanti akan ada dorongan, keinginan untuk melakukan sesuatu yang berbeda atau timbul rasa untuk melakukan kebalikan dari apa yang Papi-Mami katakan. Berdoa terus ya...minta Tuhan tolong jaga hati kamu." Hmmm....entah dia ingat atau tidak....bagaimana pun terselip kecemasan di dalam hati saya.
Walah....kejadian juga! Walaupun sopan dan tidak langsung membantah, remaja saya bergerak pelan-pelan.....lambat-lambat....mengerjakan beberapa hal yang saya minta. Telinga yang begitu peka terhadap suara, tiba-tiba baru merespons setelah 1...2...3...4...panggilan saya yang akhirnya terpaksa bernada tinggi. Hmmm.....
Jangan cemas! Tetaplah berdoa, berharap dan menantikan yang baik. Suatu hari, sepucuk surat membuat saya begitu terharu:
" Aku menulis surat ini karena bersyukur mempunyai Ibu seperti Mami. Aku minta maaf karena seringkali tidak memenuhi standar mami. Sorry jika mami harus mengulang-ulang teguran yang sama tapi masih tidak kulakukan. Aku minta maaf karena sering berlambat-lambat dan mami yang harus cepat-cepat. Aku minta maaf kalau sengaja melanggar perintah mami. Aku hanya merasa kadang Mami overprotective dan aku terlalu dibatasi. Sorry kalau aku kurang memahami Mami, karena aku belum jadi orangtua. Aku bersyukur dan bangga punya mami seperti Mami. Sorry kalau aku kurang bersyukur atas perjuangan Mami untukku walau banyak kendala. Thanks Mami."
Kami berpelukan, menangis dan berdoa. Tetap semangat! Tetap berharap! Perjuangan belum berakhir.
Bersyukur sekaligus merenung. Tak terucapkan dengan kata-kata betapa kuatirnya saya melihat dunia yang makin lama makin jahat dan betapa saya ingin melindungi dia. Namun saya tahu bahwa saya harus belajar melepas anak remaja pelan-pelan dan mengijinkannya mencoba terbang untuk menguji kekuatan sayapnya. Inilah saat dan kesempatan bagi dia, juga bagi saya dan suami, untuk percaya dan bersandar pada Tuhan. Tuhan pasti tetap pelihara. Tuhan pasti akan tetap memegang kendali atas segala sesuatu.
Mari terus berdoa. Kiranya Tuhan senantiasa menolong saya dan Anda mengerjakan dengan sungguh-sungguh masa mengasuh dan mendampingi remaja kita, sebuah masa penuh kesempatan dan penuh anugerah. Kiranya Lengan Yang Kekal terus menjadi sandaran dan kekuatan bagi kita.
Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah...
This is Your Moment
Sebelum berbincang dengan remaja kita.......
Paul David Tripp, dalam Masa Penuh Kesempatan, membagikan beberapa langkah kecil yang menolong kita untuk menuju pada perubahan yang besar dalam mengasuh dan mendampingi remaja kita.
1. Jangan berpikir bahwa saat ini sudah terlambat dengan remaja kita. Mulailah dari awal. Apakah kita perlu meminta pengampunan? Mari lakukan dengan rendah hati.
2. Tetaplah tenang karena kita percaya ada Allah. Mari mendengarkan remaja kita dan bereaksi dengan tidak berlebihan. Mari mendengar dan menjadi pengamat yang baik. Ketika mengamati, mari memperhatikan dengan sungguh-sungguh kata-kata maupun tindakan remaja kita. Melaluinya, mari belajar mengenal isi hatinya.
3. Sediakan kesempatan untuk bercakap-cakap. Dengan merasakan kepedulian kita, remaja akan belajar mengenal Allah yang peduli pada dia. Mari berbicara dengan kasih dan membangun.
4. Tunjukkan bagaimana Alkitab menginterpretasikan, menjelaskan, dan mengatur hidup kita dan anak kita. Kiranya Firman Tuhan menjadi pelita bagi kaki dan terang pada jalan kita.
5. Mari dengan rela menunjukkan kepada anak bahwa kita juga bergumul.
6. Mari membawa pesan anugerah Yesus Kristus untuk mewarnai setiap percakapan kita. Tidak hanya dalam percakapan, tetapi juga dalam teladan hidup. Mari memenuhi panggilan kita, orangtua, untuk menginkarnasikan Kristus.
Baiklah, mari kita mulai saat ini juga. Mari bercakap-cakap dengan anak remaja kita. Bagaimana kita dan anak memandang masa remaja ini? Apa harapan kita dan anak?
Let's Make Every Moment Count!
Mari rekam kerinduan Kita dan Remaja untuk bersandar pada Tuhan dan kesediaan untuk terus bergumul dan menggunakan masa penuh kesempatan ini dengan baik.
Mari berdoa. Beberapa hal mungkin masih terasa janggal dan sulit. Mintalah pada Tuhan untuk terus menolong kita mengatasinya. Bawalah komitmen dan moment berharga ini kepada Tuhan.
Moment to Share
Mungkin Anda teringat pada keluarga-keluarga lain yang mengalami pergumulan yang berat dalam mengasuh anak remaja. Mari menjadi sahabat doa bagi mereka. Jika memungkinkan, mari menyediakan diri untuk mendengar ataupun berkumpul bersama membentuk support group. Selamat menjadi berkat!
Special thanks to
Ktb Pembinaan Orangtua Remaja
Domba Kristus
Terimakasih Ibu Liena, Vivi, Lusi, Lea, Wenny, Angela yang sudah mengusahakan dan merawat kelompok ini dengan sepenuh hati. Terimakasih juga untuk teman-teman yang rela berbagi pergumulan dan kekuatan yang Tuhan beri. Kiranya Tuhan senantiasa mengerjakan hal-hal yang baik di dalam diri (dan melalui) kita dan para remaja serta melimpahkan anugerahNya. Tuhan memberkati.
Comments