top of page

Stay Tuned

  • hana
  • Jan 8, 2018
  • 2 min read

Moment of Truth

Amsal 3:5-6

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.

Moment of Grace

Ya ampun!! Radio saya mati. Walaupun termasuk Mom jaman now, tetapi saya masih bersahabat dengan radio di pagi hari. Tidak hanya karena lagu pujian dan serangkaian renungan para hamba Tuhan yang menemani sejak pukul 4 pagi, tetapi mungkin juga kebiasaan Ibu yang tanpa sadar saya warisi. Menjelang awal tahun 2018 ini, terdengar bunyi .."kresek...kresek.." lalu radio itu mati. Maka, beberapa hari, suami saya berusaha menghibur dengan mengajak berkeliling untuk mencari pengganti sesuatu yang vintage ini. Sayang sekali, tidak berhasil.


Sebenarnya, lebih dari memelihara kenangan romantis, siaran radio itu mengajak saya stay tuned atau tetap berada di gelombang yang sama. Setelah saat teduh pribadi, saya akan mulai menikmati kopi buatan suami, duduk ngobrol sebentar, lalu mulai membuat jus dan makanan sarapan hingga bekal untuk suami dan anak remaja kami. Sangat menyenangkan bekerja di pagi hari sambil ikut bernyanyi, merenungkan Firman, dan juga ikut berdoa. Tidak jarang, inspirasi dan penghiburan Tuhan kirim lewat siaran radio tersebut. Hmm...semoga kakak saya yang piawai seperti Mario Bross segera pulang dari liburan dan menyembuhkan 'si radio'.


Gara-gara 'si radio', saya jadi teringat pada Amsal 3:5-6. Alangkah indahnya ketika Firman Tuhan menjaga dan memelihara pemikiran dan langkah kita -ketika kita tetap pada gelombangNya dan tidak bersandar pada pemikiran sendiri. Dalam hidup berkeluarga, membimbing anak remaja, dalam bekerja, dan dalam segala hal, kita sungguh memerlukan Tuhan. Alangkah indahnya ketika kita stay tuned, melangkah sesuai dengan tuntunanNya, dan Ia meluruskan jalan kita.


Mengawali tahun ini, rasanya ini doa kita bersama: kiranya Tuhan menolong kita terus stay tuned, terhubung dengan Dia dalam doa dan perenungan Firman Tuhan. Kiranya Tuhan senantiasa memelihara hati dan langkah kita.


Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah...

This is Your Moment

Mari berbincang dengan remaja kita.


Berpikir dengan berpusat pada diri sendiri (egosentris) adalah sebuah awal yang alami dalam tahap awal perkembangan manusia. Namun, dalam perkembangan menuju pribadi dewasa, setiap manusia akan mulai bergerak dari egosentris kepada kemampuan untuk berpikir dari sudut pandang orang lain. Sayangnya, mampu, belum tentu mau. 'Mau' adalah pergumulan manusia yang besar. Lebih dari relasi dengan manusia lain, hal yang terpenting adalah menggumuli relasi kita dengan Tuhan. Apakah kita 'mau' meninggalkan pemikiran kita sendiri dan memilih taat untuk memikirkan dan melakukan Firman Tuhan?


Mari bagikan kepada remaja tentang pengalaman rohani Anda ketika berjalan sesuai dengan pengertian Anda sendiri. Bagaimana hasilnya? Bagaimana Tuhan mengajar Anda belajar taat dan bersandar kepada hikmat Tuhan?


Selanjutnya, giliran Remaja Anda berbagi cerita. Sabarlah mendengar dan tetaplah tunjukkan minat dengan penerimaan. Remaja Anda sedang dalam proses Tuhan, seperti kita juga, bukan?

Let's Make Every Moment Count!

Rekamlah komitmen Anda dan Remaja untuk bersandar pada Tuhan dan tetap terhubung dalam doa dan Firman Tuhan. Dengan media apa, Anda sekeluarga akan mengabadikannya?


Mari berdoa. Bawalah komitmen dan moment berharga ini sebagai persembahan yang harum bagi Tuhan di awal tahun.

Moment to Share

Awal yang baik untuk berbagi. Bolehkah komitmen Anda dibagikan buat banyak keluarga lain? Mari berdoa agar Tuhan terus memakai hidup Anda dan keluarga menjadi berkat yang mengalir dan memberkati banyak orang.

Comentarios


bottom of page