top of page

Natal

  • hana
  • Dec 24, 2017
  • 4 min read

Moment of Truth

Lukas 2:10-11

Lalu kata malaikat itu kepada mereka: "Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan , di kota Daud.

Moment of Grace

Dalam perjalanan liburan yang lalu, sebuah banner, tanpa sengaja, menarik perhatian saya:


Saat itu, kami sekeluarga berjalan dari hotel menuju stasiun MRT. Kami lewat di depan sebuah gereja Presbyterian yang menghadap ke jalan utama yang besar. Karena sudah lewat masa ibadah Natal, tidak tampak keramaian orang di sana. Namun, banner itu membuat saya berhenti sejenak dan memperhatikan kalimatnya.....lalu merenung.


Saya membaca kembali, lalu memutar badan saya menghadap ke arah jalan besar. Imajinasi berkembang memenuhi pikiran saya. Hmm...saya teringat orang-orang yang berjalan di bawah gemerlap lampu dekorasi yang memeriahkan Natal di sekitar jalan itu di malam hari. Namun, apakah terang lampu-lampu tersebut adalah Terang natal yang dinantikan setiap orang?


Mata saya beralih ke deretan mall dan tawaran big sale yang dinikmati oleh orang-orang yang berjalan beramai-ramai dengan gembira, tertawa sambil menenteng paper bags. Apakah itu kegembiraan dan sukacita Natal yang sesungguhnya?


Akhirnya, sebuah bis melintas berisi orang-orang yang bergegas naik dan berwajah tegang menuju tempat kerja. Hidup begitu keras dan kompetisi begitu tajam. Orang-orang berlari mengejar harapan untuk kehidupan yang aman dan nyaman. Hmm...apakah itu juga harapan bagi dunia?


Sekali lagi saya memutar badan dan berdiri di depan banner tersebut. Saya mulai membaca ulang sambil merenung dan berdoa:

" Yesus-lah Terang bagi Natal kami,

Yesus-lah Sukacita bagi hati kami,

dan Yesus-lah Harapan bagi dunia kami."

Kiranya pesan terbuka yang sangat baik ini menyapa dan memberkati setiap orang yang melintas di jalan itu.


Natal adalah Yesus. Tuhan Yesus sudah datang bagi kita. Kiranya hati, sukacita, dan harapan kita terus terarah kepada Dia. ....dan #tidakgagalfokus.


Selamat Natal 2017. Tuhan beserta kita.

Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah.

This is Your Moment

Mari menikmati dan mewariskan kembali kisah Natal-kisah tentang kelahiran Yesus sebagai bayi mungil di Betlehem.


Dulu, Alkitab bercerita: Allah, Tuhan kita berjanji, "Suatu hari nanti, akan lahir seorang bayi kecil di kota Betlehem. Dia akan menjadi Juruselamat, yang akan menyelamatkan manusia dari hukuman dosa." Kalau Tuhan berjanji, pasti Dia tepati.


Semua orang menunggu....tunggu...sampai pada suatu hari malaikat Tuhan datang kepada Maria dan berkata,"Salam, jangan takut. Engkau akan mengandung bayi laki-laki, namaNya Yesus." Oleh Roh Kudus, kuasa Allah, di dalam perut Ibu Maria seorang bayi laki-laki bertumbuh...tambah besar...Perut Ibu Maria juga bertambah besar...tambah berat....


Tiba-tiba ada pengumuman dari Kaisar,"Semua orang harus pergi ke kampung halaman masing-masing untuk mendaftarkan diri." Jadi, Ibu Maria dan Bapak Yusuf serta banyak orang pergi ke Betlehem.


Di Betlehem, sampailah waktu Ibu Maria untuk melahirkan. Wah, bagaimana ini? Ke mana Bapak Yusuf harus mencari tempat untuk menginap? "Tok..tok...tok...apakah ada tempat untuk kami menginap?" Tanya Bapak Yusuf. Ooohh, ternyata tidak ada, sudah penuh. "Tok..tok..tok..Pak, apakah ada tempat? Istri saya sudah lelah. Kami datang dari tempat yang jauh." Bapak Yusuf terus mencari tempat. Pemilik penginapan menjawab," Aduhhhh sayang sekali, sudah penuh...hmmm tapi apakah kalian mau di kandang binatang?"


Malam itu, di kandang binatang, lahirlah bayi Yesus, seperti janji Allah. Malam itu juga, Malaikat datang kepada para gembala di padang yang sedang menjaga domba dan berkata,"Kesukaan besar bagi dunia. Kristus, Tuhan sudah lahir." Wahhh....para gembala cepat-cepat berlari untuk mencari bayi Yesus. Lalu, mereka sujud dan menyembah Dia.


Tuhan Yesus sudah datang ke dunia, seperti janji Tuhan. Ia datang karena kasihNya yang begitu besar pada kita. Ia datang untuk menyelamatkan kita. Ia datang dan membawa sukacita bagi hati yang mau membuka pintu dan menerima Dia. Maukah kita menerima Dia tinggal di dalam hati?

Let's Make Every Moment Count!

Kita dapat membantu anak mempersiapkan diri untuk memberi respons kepada Tuhan. Mari siapkan 3 buah pintu dari kardus atau karton yang dapat dibuka. Mungkin Anda dapat mencoba ide ini untuk membantu memberi ilustrasi bagi anak:


1. Dalam suasana bermain peran, mintalah anak berpura-pura mengetuk pintu," Tok..tok..tok.." Anda dapat menjawab," Maaf penuh....penuh dengan mainan. Aku suka mainan yang banyak. Tidak suka cerita Alkitab, tidak suka berdoa....mau main saja."


2. Ajak anak mengetuk pintu ke-2. Jawablah," Tidak ada tempat...sorry...Aku sudah penuh dengan TV, games, gadget....tidak ada tempat lagi."


3. Terakhir, ketuklah pintu ke-3. Kali ini, jawablah," Halo...silahkan masuk. Aku punya tempat istimewa buat Tuhan Yesus. Aku suka dengar cerita Tuhan Yesus dan berdoa. Aku mau sayang dan jadi sahabat Tuhan Yesus. Mari masuk dan tinggal selalu bersamaku."


4. Bicarakan dengan anak tentang 3 pintu hati tersebut. Apakah anak mau seperti pintu terakhir?


5. Mari menyanyi bersama lagu "Tok..tok..tok...Yesus mengetuk pintu". Akhiri dengan doa bersama.


6. Buatlah sebuah hati dengan pintu yang terbuka dan ajak anak menempel gambar bayi Yesus di dalam palungan. Tempellah di dalam hati tersebut.

Moment to Share

Apakah Anda dan keluarga mengenal keluarga lain yang membutuhkan Terang, Sukacita, dan Harapan di dalam Yesus? Mari doakan dan kunjungi mereka. Kiranya Tuhan melawat mereka di Natal tahun ini.


Saya teringat pada tayangan talkshow yang sangat inspiratif di sebuah TV swasta. Untuk ke-2 kalinya, acara tersebut mengangkat tema tentang orang-orang yang menolong orang lain dari usaha bunuh diri. Salah 1 komunitas yang memberikan pertolongan adalah "Into The Light". Saya langsung teringat tentang Yesus yang adalah Terang dan Harapan bagi dunia. Mari berdoa bagi mereka yang berada dalam pergumulan berat, kaum muda dan orang-orang yang berada dalam tekanan serta kehilangan harapan. Kiranya Tuhan Yesus melawat mereka di Natal tahun ini.


Selamat menjadi saluran berkat.

Tuhan beserta kita.

Comments


bottom of page