top of page

Dari Besar Menjadi Kecil: Bertumbuh Dalam Kerelaan Berkorban

  • hana, liena s. & yayan
  • Dec 17, 2017
  • 4 min read

Moment of Truth

Filipi 2:5-8

Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, ....., melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.

Moment of Grace

Setiap kali merayakan ulang tahun, kita akan mengingat kembali masa-masa bayi dan tahun-tahun pertumbuhan kita. Semua bayi lahir dengan lemah dan tidak berdaya....tidak seperti "Boss Baby", film yang tayang di tahun 2017 ini. Namun, Tuhan Yesus yang begitu besar dan berkuasa, justru datang ke dunia untuk kita dalam rupa seorang bayi kecil. Berkorban, adalah jalan yang Ia pilih demi kita.


Teladan Tuhan Yesus untuk berkorban adalah panggilan istimewa bagi kita, orang tua Kristen. Adalah sebuah sukacita, ketika kita melakukannya dalam ketaatan.


Kali ini, dalam hari-hari menjelang Natal, Ibu Liena, berbagi kenangan istimewa tentang pengorbanan Mama. Kiranya kenangan ini mengingatkan kita untuk meneladani Tuhan Yesus dan menjadi orangtua yang berkorban.

“Saya teringat pada Mama yang berkorban bagi keluarga kami. Pada usia 36 tahun, beliau sudah ditinggal oleh suaminya. Papa saya sakit dan meninggal mendadak. Mama harus berjuang menghidupi tujuh anaknya, termasuk saya, si bungsu, yang masih berusia 2 bulan. Mama dan Neneknya Papa pun saat itu tinggal bersama kami. Mama sudah bangun sejak subuh, belanja, menyiapkan susu dan makanan untuk seluruh anggota keluarga. Setelah itu, beliau menjalankan usaha yang ditinggal oleh Papa, yaitu sebagai agen teh.


Betapa berat beban Mama. Namun, sepanjang hidupnya, Mama selalu gembira dan tidak pernah mengeluh. Malam menjelang tidur, beliau biasa berlutut di tepi ranjang untuk berdoa. Itulah saat beliau mencurahkan isi hati dan menyerahkan keluarga kami pada pemeliharaan Tuhan. Tuhan benar-benar menjadi sumber kekuatan dan penolong Mama. Setelah saya berkeluarga, di saat susah, ingatan tentang pengorbanan Mama menjadi kekuatan bagi saya. Saya pun selalu ingat doa beliau bagi kami. “

Kerelaan orang tua untuk berkorban membawa berkat rohani yang besar (Sacred Parenting, p. 181). Kenangan Ibu Liena, juga mengingatkan saya, sebagai orang tua Kristen untuk meneladani Tuhan Yesus yang rela berkorban. Kiranya melalui pengorbanan dan kerelaan kita untuk menanggalkan kenyamanan diri, anak-anak mengenal Tuhan Yesus yang rela menjadi manusia dan taat sampai mati di salib (Fil 2:5-8). Kiranya mereka mengenal Tuhan Yesus yang mengasihi dan telah lebih dulu berkorban bagi mereka. Selamat merenungkan dan mempersiapkan diri menyambut Natal.

Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah….

This is Your Moment

Mari bersama-sama mempersiapkan alat peraga atau pun pujian Natal untuk melengkapi Anda dan keluarga dalam kunjungan Natal.



Mungkin persiapan ini akan sedikit merepotkan. Papa-Mama dapat mengingatkan anak bahwa keluarga Anda akan mempersiapkan diri untuk memberi diri, sebagai proyek ketaatan untuk meneladani Tuhan Yesus di masa Natal ini.


Beberapa ide yang dapat membantu Papa-Mama:

1. Anda dapat mencari dan mencetak alat peraga dari sumber yang memberikan ijin mencetak tak berbayar.


2. Anda dapat mempersiapkan alat musik atau merekam iringan musik dari youtube.


3. Anda dan anak-anak dapat menyediakan waktu membuat jelly yang cantik. Resep tertulis di bawah ini.

Let's Make Every Moment Count

Mari nikmati saat berharga ini dengan memasak bersama.

Buatlah sebuah kesempatan untuk saling berkorban untuk menolong satu sama lain. Bersiaplah untuk membagikan jelly ini saat melakukan kunjungan Natal.

Fruity Colorful Jelly

(by. Yayan)

Bahan:

1 bks jelly (nutrijel) rasa leci

200 gr gula pasir

750ml air

5pc strawberry uk medium

1pc kiwi hijau

10pc anggur buang biji

Cara Membuat:

  1. Bersihkan strawberry dan anggur. Anggur dan strawberry bisa dipotong menjadi 4, cek dulu ukuran cetakan jelly. Kiwi dikupas, potong bagi 4, lalu iris melintang dgn ketebalan 2mm, disisihkan. Anak-anak bisa membantu memotong buah

  2. Masukkan bubuk jelly, gula pasir ke dlm panci, aduk merata, lalu tuang sedikit demi sedikit air smbl terus diaduk, hingga semua larut, anak bs membantu mengaduk

  3. Lalu dijerang diatas api sedang, sekali-sekali diaduk

  4. Stlh mendidih, matikan api, diaduk, utk membuang uap panas. Stlh itu, masukkan bubuk acid (biasanya ditempelkan bersama bungkusan jelly), sambil diaduk. Anak bisa membantu mengaduk

  5. Tuang 1 sdm larutan jelly ke dlm cetakan, tunggu sebentar agak mengumpal, lalu isi tiap cetakan dengan potongan buah, masing-masing cetakan diisi dengan potongan strawberry, anggur dan kiwi. Anak bisa membantu menata buah di dlm cetakan

  6. Stlh itu tuang larutan jelly hingga penuh. Apabila jelly sdh mulai mengental bisa dijerang sebentar di atas api, atau panci larutan jelly bisa direndam ke dlm panci lain yg berisi air panas. Hati-hati jangan sampai air rendaman masuk ke dlm panci larutan jelly

  7. Diamkan sejenak, lalu bs disimpan di dlm kulkas

  8. Siap dinikmati bersama besok siang, selagi dingin.

Note:

Kalau ingin menggunakan buah kaleng, ditiriskan dahulu dengan saringan.

Buah bisa dipotong kecil-kecil, agar lbh meriah, carikan buah-buah dengan warna kontras seperti

Kuning: mangga, apricot, kiwi gold

Merah/orange: jeruk Sunkist yg sdh dikupas kulit ari nya, papaya

Moment to Share

Walaupun hal kecil atau sederhana, mari mengulurkan tangan dan menjadi saluran berkat. Mari berdoa, agar melalui kunjungan hangat di Natal tahun itu, orang lain dapat merasakan Tuhan menyapa dan peduli pada dia. Hmm....siapakah orang yang Tuhan titipkan di dalam hati kita pada Natal kali ini? Mari doakan.

Mari memberi diri dan selamat berbagi terang.

SPECIAL THANKS TO:

Ibu Liena Suwito

Terimakasih untuk banyak kasih, pengalaman, doa, dan pendampingan yang Ibu berikan. Kiranya Tuhan senantiasa memakai Ibu dan keluarga

menjadi inspirasi berkat bagi banyak orang. GBU.

Comments


bottom of page