Mulut : Pelajaran tentang Penguasaan Diri
- hana & yayan
- Nov 12, 2017
- 5 min read
Moment of Truth
Yakobus 3:5, 8, 9
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar.... Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita....
Moment of Grace
Luar biasa kuasa mulut yang Tuhan berikan bagi manusia, ciptaanNya. Tampaknya kecil, tetapi besar kuasanya. Kitab Yakobus secara khusus menulis tentang lidah, yaitu bagian dari mulut kita dan peringatan bagi guru....yang banyak berkata-kata.
Kita, orangtua, adalah guru bagi anak-anak kita. Jujur saja, kadang-kadang dalam kelelahan, rasanya bisa lepas kendali. Tanpa sadar sudah meluncur kata-kata pedas, pahit, asam, dan menimbulkan luka bagi pasangan dan anak-anak kita. Setiap saat kita membutuhkan Penolong. Penolong yang menjaga lidah kita. Penolong yang mengingatkan, melembutkan hati, menyadarkan tentang kesalahan kita, serta menggerakkan hati kita untuk menerima kebenaran dan taat pada Tuhan. Bersyukur untuk Roh Kudus, Penolong kita yang istimewa. Penolong yang mengajar kita untuk menguasai diri.

Hari ini saya ingin berbagi catatan dari kelas, 3 N0vember 2016 yang lalu. Sebut saja peristiwa ini dengan "Donat penguasaan diri". Pelajaran tentang buah Roh : Penguasaan diri. Selesai bercerita tentang Cassie dan Caleb yang bergumul untuk menguasai diri, kami juga belajar tentang hal itu. Saya siapkan sepiring donat mini dengan bendera nama anak dan 4 donat tak bernama. Aturannya seperti ini: setiap kali disebut nama anak, anak akan maju dan ambil hanya 1 donat sesuai dengan bendera namanya. Setelah ambil, anak akan tunggu hingga semua anak sudah pegang donat dan makan bersama-sama. Menarik sekali respons anak-anak saat itu:
Ada yang sejak awal sudah mengintip dan maju sambil beraksi kelaparan.
Ada yg langsung menandai ada donat tak bernama (hmmm...siapa tahu dapat extra )...maka saya ingatkan,"....the fruit of the Spirit..is...self control...". Mereka tersenyum lalu menunggu dengan manis. Sebagian besar anak dengan sungguh-sungguh belajar menguasai diri. Tidak mudah ya menguasai diri. Ada anak yang tidak mendengar dengan baik, setelah ambil langsung dimakan. Ketika diingatkan, dia malu lalu ke pojok dan menangis. Ada anak yang sambil menunggu terus mengeluh dan mengeluh.Hmmm......terpaksa mereka tdk boleh ikut putaran ke-2. Betapa kagetnya kami ketika tiba-tiba seorang anak marah. Putaran pertama dan kedua dia tidak boleh ikut karena tidak mau menguasai diri. Lalu saya beri kesempatan penuh anugerah. " Sekarang ibu Hana beri kesempatan anak yang tadi belum menguasai diri, berdiri, minta maaf pada teman-teman...lalu boleh ambil donat". Benar-benar seperti doa kami di awal kelas. Minta Roh Kudus tolong kami belajar menguasai diri. Siapa ya....yang mau menyambut anugerah? Oo....anak yang tadi selalu mengeluh, dengan malu-malu berdiri, minta maaf, lalu ambil donat. Anak yang menangis dengan suara sedih berdiri dan minta maaf lalu juga ambil donat.......Betapa kagetnya guru-guru mendengar seorang anak tiba-tiba marah dan berseru, " Gak usah! Aku...kalo dapet...dapet! Kalo nggak...nggak!" ..........kaget...sedih........tak terbayangkan dari mulut kecil, keluar kata-kata semacam itu. Lalu saya bilang," Ok....kamu tetap tidak dapat...sampai kamu minta maaf." Ibu Jerni, teman saya, sempat membujuk dia....lalu saya lanjutkan. "Kamu tahu? Firman Tuhan bilang bahwa kalau orang bersalah merendahkan diri, mengakui dan minta ampun, dia dikasihi."....lama menunggu.....lalu anak itu berbisik,
"Mau.....tapi malu..." ...(Hmmm...kadang kita juga begitu keras dan perlu diremukkan Tuhan, ya...).... Puji Tuhan! Di kesempatan terakhir, anak itu berdiri dan minta maaf. Kami semua menyambut dengan bertepuk tangan.... dan dia dapat 2 donat....Puji Tuhan! Kami menyaksikan bagaimana Roh Kudus berkarya dengan penuh kuasa. Meski sekedar masalah donat, tapi Tuhan mau pakai jadi moment yg berharga. Menolong untuk belajar tentang menguasai diri dan menaklukkan mulut manusia. Bersyukur pada Tuhan untuk tiap kesempatan kita belajar dan berlatih, bersama dengan anak-anak, menguasai diri dan mulut kita. Kiranya Roh Kudus senantiasa menolong kita melakukannya.Amin.
Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah….
This is Your Moment
Mari ceritakan pada anak tentang mulut, yang Allah berikan pada manusia ciptaanNya.
“Ini aku! Allah cipta (sambil menggerakkan kedua tangan seperti membentuk manusia). Allah, Tuhanku beri aku mulut.
Mulutku bisa menikmati makanan berkat Tuhan, ’Nyam…nyam.’
Mulutku bisa bicara kata-kata yang baik,’ Aku sayang Mama’.
Mulutku bisa bernyanyi memuji Tuhan, bisa berkata, ’Puji Tuhan! Haleluya!’ Mulutku bisa berdoa, ‘Terimakasih Tuhan untuk mulutku. Amin.’”
Yuk, kita ingat untuk gunakan mulut kita dengan hati-hati. Ayo bernyanyi!
" Hati-hati gunakan mulutmu (2x)
Allah Bapa di Surga melihat ke bawah.
Hati-hati gunakan mulutmu.
O be careful little mouth what you say (2x).
There’s a Father up above and He’s looking down in love.
So, be careful little mouth what you say."

sumber: CD Pujian Sahabat Kristus 1 - Eunike Family
T'rimakasih Tuhan untuk mulutku
Bisa jadi kecil kalau dia maju
Bisa nyanyi lagu, lagu-lagu merdu
Oh, t'rimakasih Tuhan untuk mulutku.
Let's Make Every Moment Count
Mari belajar tentang mulut yang Tuhan ciptakan bagi kita sambil memasak. Sambil menikmati berbagai rasa, kita juga akan menikmati kata-kata manis dan membangun yang kita bagikan satu sama lain.
Semangat !!!
Crepes Banana Coklat Keju
Bahan:
150gr tepung terigu segitiga biru (protein sedang)
60gr gula halus (bisa diganti dgn gula pasir biasa)
50gr susu bubuk
10 gr baking powder
2 btr telur ayam ukuran sedang
200cc susu cair (bisa air biasa)
50gr margarine cair
Cara Membuat:
Margarine dipanaskan bisa menggunakan
microwave, menggunakan mangkok kaca 20 detik suhu paling tinggi (high), atau
panci/Teflon, diatas api kecil. Tunggu sampai margarine setengah mencair, lalu matikan api nya, tapi terus diaduk, hingga seluruh margarine larut.
Aduk semua bahan kering seperti tepung terigu, gula halus, susu bubuk dan baking powder hingga tercampur merata di dalam baskom dengan menggunakan spatula. Anak bisa membantu
Masukkan telur (pecahkan dahulu satu-satu di dlm mangkok kecil, agar telur busuk tidak masuk ke dlm campuran tepung), lalu aduk dengan menggunakan whisk sambil dituang sedikit demi sedikit susu cair/air putih. Anak bisa membantu menuangkan telur dan susu cair ke dalam baskom.
Setelah tercampur merata, masukkan margarine cair, sambil terus diaduk
Setelah tercampur merata, diamkan sekitar 15menit, agar protein tepung dan gula bisa terlarut sempurna.
Gunakan Teflon tipis diameter ukuran 18-20cm, oles dgn sdkt minyak, bisa disemprot atau menggunakan kuas/tissue yg sdh diberikan minyak.
Panaskan Teflon di atas api kecil, hingga panas. Aduk larutan crepes, lalu tuang 1 sendok sayur sambil Teflon diputar agar larutan crepes bs merata di dlm Teflon dan tipis.
Kalau dirasa terlalu kental sehingga crepes tebal, bisa ditambahkan sedikit air lagi.
Masak hingga kecoklatan/kering
Masukkan potongan pisang, coklat meisjes/coklat parut dan keju parut (isi sesuai selera) ke atas crepes, setengah bagian saja. Lalu, gunakan spatula untuk melipat crepes menjadi 4 (seperempat lingkaran).
Setelah itu diangkat dan disajikan selagi panas, bisa diberi topping 1 scoop ice cream atau dihias dengan potongan strawberry.
Lakukan hingga larutan crepes habis.
Catatan:
Anak bisa membantu memotong pisang, gunakan pisang raja/ambon/mas yang matang.
Crepes yang tersisa bisa dibuat menjadi kulit “risoles”, tanpa isi apapun, tunggu hingga dingin, kemudian diisi dgn pisang yg sdh dipotong memanjang, ditata dgn potongan keju/coklat, lalu dilipat spt amplop dan dicelupkan ke dlm kocokan putih telur dan diberikan tepung panir/roti, dibekukan, bisa digoreng utk keesokan harinya. Bisa diisi juga dengan potongan sosis/smoked beef dan keju.
Tampaknya resep yang yummy....ayo kita coba!
Moment to Share
Mari berbagi dari masakan lezat yang kita buat. Kirimkanlah kepada saudara atau teman yang sedang sedih atau membutuhkan dukungan Anda. Bersiaplah mengunjungi mereka. Tulislah di sebuah kartu, ucapan yang kira-kira tepat bagi mereka. Mintalah Tuhan menitipkan kata-kata yang tepat, yang menjadi berkat bagi mereka. Selamat menjadi berkat!
Special Thanks to
Liana Chang
Terimakasih masterchef Yayan, sudah berbagi dari kekayaan resep yang memberkati banyak 'mulut dan perut' ini. Terimakasih untuk kemurahan hatimu yang memberkati banyak orang. Gbu.
Comments