Hidung : Kepekaan Untuk Membedakan
- hana & erlina
- Oct 29, 2017
- 3 min read
Moment of Truth
Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Moment of Grace

Hidung diberikan Tuhan untuk mencium. Biasanya kita akan menyukai bau harum dan menghindari bau busuk. Tidak hanya respons spontan, namun juga sebagai hasil belajar. Kita, orangtua, mengajar anak untuk mengenalinya. Hingga akhirnya, kepekaan anak makin terasah untuk mencium, mengenali, lalu memberikan respons yang tepat. Hmmm....tidak hanya terhadap hal jasmani, hal rohani juga meminta kita 'mencium', mengenali, dan memberi respons padanya.
Saya teringat cerita seorang teman tentang hal ini. Belajar 'mencium' berarti belajar peka.
"Pagi hari ini giliran mama yang mengantar Josh ke sekolah. Langit sudah mendung sejak dari bangun. Dalam perjalanan, percakapan kami dimulai.
Mama: Josh kemarin Mama bertanya kepada Tuhan, "Kapan yah hujan akan datang?" Ternyata, kemarin malam hingga hari ini hujan terus.
Josh: Tuhan sudah jawab doa Mama, ya? Doaku belum pernah dijawab Tuhan.
Mama: Memang Josh doa apa kepada Tuhan?
Josh: Aku doa biar aku taat.
(Dalam hati mama berbisik, "Sampai hari ini pun mama masih terus berjuang dan belajar untuk taat."). Hmm...inilah waktu yang tepat, Tuhan ajar mama 'mencium' kesempatan untuk membuka percakapan tentang doa.
Mama: Hmm.... jawaban doa itu ada 3 Josh, Ya, Tidak dan Tunggu.
(Hmm....saatnya mengajar Josh untuk mengenali jawaban doa)
Josh: Oo.. jawaban doaku: tunggu ya, Ma?
Mama: Kita manusia berdosa Josh, jadi ketaatan itu adalah proses. Kita akan terus belajar untuk taat. Coba kamu doa untuk hal yang lebih khusus. Misalnya, kamu mau pergi ke Bible trip. Kamu berdoa supaya kamu mau taat sepanjang trip itu. Nah, nanti Roh Kudus akan bantu ingatkan kamu ketika kamu lupa taat.
Josh: Ohh... aku ingat Ma, aku sudah taat main piano. Dulu kan aku susah main piano, tapi sekarang aku mau dipanggil main piano. Aku juga sudah bisa main lama....., main sendiri, lho.
(Puji Tuhan yang memberi Josh mulai 'mencium' dan mengenali saat Tuhan menjawab doanya).
Mama: Iya, itu Tuhan sudah jawab doamu. Kita harus selalu berdoa Josh. Percakapan kami usai saat Josh tiba di sekolah. Bersyukur kepada Tuhan untuk percakapan hari ini.
Tidak hanya anak belajar peka mengenali dan membedakan, pelajaran 'mencium' ini juga mengingatkan kita, para orangtua. Kadang kita tidak peka 'mencium' kesempatan yang Tuhan bukakan untuk mengajar anak sesuatu tentang Tuhan. Mungkin 1 atau beberapa menit yang singkat. Namun, itulah moment yang berharga dan bernilai kekal. Siapkah kita belajar 'mencium'....dan belajar peka? Siapkah kita belajar 'mengenali' kehendak Tuhan dan menaatinya?
Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah....
This is Your Moment
Mari ceritakan pada anak tentang hidung, yang Allah berikan pada manusia ciptaanNya.
“Ini aku! Allah cipta (sambil menggerakkan kedua tangan seperti membentuk manusia). Allah, Tuhanku, beri aku hidung.
Hidungku untuk bernafas,’Srrp…segar!’
Hidungku bisa mencium bunga,’Srrp…harum’ Hidungku bisa mencium ikan busuk,’Srrp…bau!’
Hidungku kecil, hidung Mama-Papa besar. Semua bagus.
Allah, Tuhanku, Pencipta yang hebat. Aku mau merawat hidungku dan menggunakannya untuk mencium yang baik. Terimakasih Tuhan untuk hidungku!”

sumber: CD Pujian Sahabat Kristus 1 - Eunike Family
T’rimakasih Tuhan untuk hidungku
Kecil mungil lucu, seperti jambu
Bisa endus endus endus
Srrp..ssrrp…srrp
Oh, t’rimakasih Tuhan untuk hidungku
Let’s Make Every Moment count
Mari nikmati saat berharga ini dengan melakukan kegiatan bersama anak.
Saat mempersiapkan perlengkapan mandi, ajaklah anak mencium harumnya sabun, shampoo, dan pasta gigi, dan baju baru anak.
Bersyukurlah bersama anak untuk hidung yang dapat mencium dengan baik.
Ajari anak untuk merawat hidung yang Tuhan berikan.
Mari menyanyi bersama lagu,"Terimakasih Tuhan untuk hidungku".
Moment to Share
Inilah saat yang baik untuk menyatakan ucapan syukur. Banyak orang Tuhan kirimkan di sekitar kita untuk bersama-sama membimbing anak belajar mengenali dan memilih yang baik. Mungkin mereka adalah Oma-Opa, Om-Tante, saudara, guru-guru, atau pun pengasuh anak. Mari siapkan bingkisan kecil dengan ucapan terimakasih serta doa berkat untuk mereka. Mari bersyukur!
Special Thanks to
Erlina
Sebuah berkat yang besar memiliki teman berdoa sepertimu. Kiranya Tuhan senantiasa memperlengkapimu dengan segala hal yang baik untuk menjadi orangtua dan guru yang berkenan pada Tuhan. Gbu
コメント