top of page

Terang: Berkat Setiap Hari

  • hana & agnes
  • Aug 27, 2017
  • 2 min read

Moment of Truth

Kejadian 1:3

Berfirmanlah Allah:”Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.

Moment of Grace

source: slideshare.net


Krringg !! Bunyi alarm pertama pukul 04.00 berbunyi. Terang mulai mengintip. Mengantuk ataupun tidak, pokoknya harus bangun! Duduk sebentar, berdoa, bergegas membuka semua jendela. Menjelang jam 06.00, anak dan suami harus sudah mandi, sarapan, sambil masukkan makanan bekal ke dalam kotak mereka. Berdoa bersama, segera masuk mobil dan berangkat, seringkali hanya dengan segumpal permen di mulut untuk memberi sedikit kekuatan karena belum sempat sarapan. Ketika melirik jam, seringkali saya dan Anda terkejut ketika sadar betapa cepatnya waktu berlalu. Tahu-tahu hari sudah malam dan kita sudah terhenyak lelah di kasur yang empuk. Bersiaplah, karena esok hari, begitu terang mengintip, semua ini akan berulang lagi. Ahh, sebuah rutinitas yang melelahkan, bukan?


Rutinitas, kesibukan, dan pergumulan hidup seringkali mengalihkan pandangan kita dari indahnya terang yang Allah ciptakan. Sejak hari pertama (penciptaan), sesungguhnya terang adalah berkat dan bukanlah beban. Terang adalah sebuah pemberian Tuhan yang tak berkesudahan, bahkan dalam hitungan ribuan tahun. Setiap hari, terang adalah pernyataan kasih Allah yang setia. Di dalamnya kita menghitung hari-hari kita…….dan belajar memperoleh hati yang bijaksana.


Lebih istimewa lagi, melampaui semua berkat dari terang setiap hari, Tuhan mengirimkan pesan penting bagi kita : kenalkah kita pada Dia, 'Terang' yang sesungguhnya? Kiranya Terang tidak hanya menjadi berkat setiap hari, tetapi juga menerangi hati kita. Sudahkah kita menerima Tuhan Yesus, Sang Terang yang sesungguhnya, di dalam hati kita?


Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah….

This is Your Moment

Bercerita sambil berkumpul menjelang tidur, pasti asyik sekali, ya?


Agnes, seorang teman, berbagi saat istimewanya menikmati kisah Allah menciptakan terang bersama dengan ketiga anaknya.


Bagaimana kalau kita juga mencobanya?


Jangan lupa siapkan senter dan Alkitab (Kejadian 1:1-5). Jika anak sangat takut gelap, lakukan saja di dalam selimut atau bed cover dan biarkan lampu tetap menyala.


Selamat mencoba!

Let’s Make Every Moment Count

Pada suatu malam, di kamar anak-anak, kami berlima sedang menikmati waktu bersama. Tiba-tiba, Jadon mendapat sebuah ide,”Bagaimana kalau kita role play tentang Penciptaan?” Segera ia mematikan lampu, lalu Jason, si kakak, memulai ceritanya sambil memegang lampu senter. Jaren kecil sedikit merasa tidak nyaman dengan suasana gelap, tetapi mama menenangkan, “Jangan takut, ada Mama jaga Jaren.”


Jason pun mulai bercerita:” Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita memenuhi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah:” Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi ( sambil menyalakan senternya). Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Allah menamai terang itu siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari pertama.”


Anak-anak sangat senang dan bergantian melakukannya…..tidak ketinggalan….si kecil Jaren, yang tadinya sedikit takut gelap.

!!!TIPS!!!

Saatnya membuat Alkitab kain buatan sendiri untuk anak.

Mulailah lembar pertama dengan kain kuning keemasan.

Terang

(Hana W.P.)

T'rang, t'rang, Allah buat t'rang.

T'rang, t'rang, gelap pun hilang.

Allah berfirman lalu t'rang ada.

T'rang, t'rang, Allah buat t'rang.

T'rang, t'rang, Tuhan itu T'rang.

T'rang, t'rang, gelap pun hilang.

Jika Dia terangi hatimu,

G'lap, g'lap, gelap pun hilang.

Moment to Share

Bagaimana saat bercerita untuk anak Anda? Mari berbagi dan kirimkan lewat e-mail: faithheritage177@gmail.com

SPECIAL THANKS TO:

Agnes

Ibu yang kaya ide. Kiranya ide yang Agnes bagikan terus mengalir dan menjadi berkat bagi banyak orang. GBU.

NEXT WEEK: "Langit: Cerita Tentang Kemuliaan Tuhan"

Comentários


bottom of page