Berdoa Bagi Anak-Anak
- hana
- Aug 6, 2017
- 3 min read
Moment of Truth
Ulangan 6:2
...supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu, dan berpegang pada segala ketetapan dan perintahNya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu.
Moment of Grace

Salah satu hal yang saya syukuri dari suami saya adalah ketekunannya mengajak kami berdoa di pagi hari. Biasanya kami bangun jam 4 atau 4.30 pagi. Kopi atau susu hangat buatan suami adalah bagian yang saya nantikan setiap pagi. Sambil menikmatinya, kami ngobrol dan berbagi pokok doa tentang anak dan kami. Maka, setelah semua siap, sebelum berangkat ke kantor, kami berdoa bersama. Di antara doa-doa itu, terselip kegentaran melihat dunia belakangan ini....yang kadang hanya kami ucapkan dalam hati kepada Tuhan. Hmmm...apalagi mengingat anak remaja kami yang beranjak dewasa.
Mungkin setelah menjadi orangtua, kita baru dapat memahami pergumulan Ayub tentang anak-anaknya. Saya yakin, Ayub, seorang yang hidup saleh dan takut akan Tuhan, pasti mengajarkan anak-anaknya untuk hidup takut akan Tuhan. Namun, di dalam hatinya, ia tetap kuatir ‘mungkin anak-anaknya berdosa terhadap Tuhan’ (Ayub 1:5). Maka setiap kali usai mereka berpesta, Ayub selalu berdoa, mempersembahkan korban bakaran, untuk menguduskan anak-anaknya. Dalam hati saya bertanya-tanya, sedalam apakah warisan Iman dan hati yang takut akan Tuhan tertanam dalam diri anak-anak Ayub? Sebesar cinta Ayubkah, cinta anak-anak itu kepada Tuhan?
Mungkin pemikiran semacam itu yang selalu menjadi pergumulan dan doa Ayub tentang anak-anaknya -demikian juga saya dan Anda. Rasanya makin merinding jika ingat seorang hamba Tuhan menceritakan bahwa generasi ke-2, 3, dst...mungkin tidak mengalami pertemuan dengan Tuhan secara pribadi. Mereka sekedar mewarisi identitas 'agama' leluhur mereka.
Sesungguhnya, kita, para orangtua, memerlukan anugerah dan belas kasihan Tuhan. Anak-anak dan cucu-cucu kita sungguh-sungguh memerlukan anugerah untuk mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Hanya Dia-lah yang sanggup menyapa, menjumpai, dan menyatakan diriNya secara pribadi kepada anak-anak kita dan menjaga mereka hidup takut akan Dia. Bagian kita, orangtua, adalah berlutut, berdoa, mohon anugerah dan belas kasihan Tuhan bagi anak-anak setiap hari.
Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah….
"Setiap waktu, setiap saat, mari kita berdoa mohon Tuhan, Sang Juruselamat, berkenan menjumpai dan berjalan bersama anak-anak kita dalam perjalanan hidup mereka."
This is Your Moment
Mari ceritakan pada anak tentang kisah Ayub ini (Ayub 1:1-5).
“Dulu, ada seorang Papa, namanya Ayub. Papa Ayub takut pada Tuhan. Ia sayang pada Tuhan. Papa Ayub punya anak-anak, laki-laki dan perempuan. Setiap kali, Papa berdoa pada Tuhan, “ Ya Allah Bapa di Surga, kasihani anak-anakku. Ampuni kesalahan dan dosa mereka. Mohon Bapa menguduskan mereka. Amin.” Papa Ayub selalu ingat anak-anaknya dan berdoa untuk mereka. Dia ingin anak-anaknya hidup baik, benar, sayang dan takut pada Tuhan.
Seperti Papa Ayub, Papa-Mama sangat sayang padamu. Papa-Mama juga mau selalu berdoa untuk kamu. Papa-Mama mau berdoa supaya kamu jadi anak manis, anak baik, sayang dan taat pada Tuhan Yesus...terus...terus...sampai kamu besar nanti. Amin.”
Let’s Make Every Moment Count
Mari nikmati saat berharga ini dengan melakukan kegiatan bersama anak.
Bagaimana jika kita membuat bantal doa bagi setiap anggota keluarga kita?
Ajak anak - anak bergiliran membagikannya pada Papa, Mama, dan kakak/adiknya.
Secara bertahap, ajak anak duduk sendiri, duduk manis. Kalau sudah bisa, ajak dia untuk berlutut seperti Papa-Mama.
Jadwalkanlah waktu yang teratur untuk persekutuan doa keluarga, misalnya: setiap pagi pukul 5.00 atau malam pukul 20.00
Rencanakan topik doa. Bagaimana jika kita mulai dengan doa agar anak-anak mengenal dan mengasihi Tuhan? Mungkin cukup 1, 2, atau 3 topik setiap hari.
Gunakan kata-kata yang pendek dan sederhana, sehingga anak termuda dapat ikut dengan tenang hingga selesai.
Alangkah senangnya jika kita dapat berdoa untuk setiap anggota keluarga. Selamat memulai!
!!!TIPS!!!
Buatlah bantal doa yang cantik dan bangun kesan yang baik tentang waktu doa bersama.
Jadikan hal ini sabagai “tradisi” yg baik dalam keluarga.
Moment to Share

Buatlah papan kecil di sekitar tempat keluarga Anda berdoa bersama. Buatlah tulisan atau gambar untuk mengingatkan tentang doa yang Tuhan jawab. Ketika Tuhan menjawab doa keluarga Anda, segera berbagi cerita dan sukacita di antara keluarga Anda. Jangan lupa mengucap syukur kepada Tuhan di waktu doa bersama.
Kommentare