top of page

Kaki: Berlutut, Berdoa

  • hana
  • Nov 26, 2017
  • 3 min read

Moment of Truth

Filipi 4:6

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur.

Moment of Grace


Gara-gara beberapa kali melintas di sebuah jalan, saya jadi teringat salah 1 film kesukaan saya dan lagu yang membuat tertawa geli saat menontonnya. Sangat menghibur, apalagi ketika sedang stress. Ingatkah Anda pada liriknya? Menarik juga mengamati cuplikan liriknya:


" Hakuna Matata, what a wonderful phrase

Hakuna Matata, ain't no passing craze

It means no worries for the rest of your days

It's our problem free philosophy, Hakuna Matata ..."


Nyatanya, hidup ini tidak bebas dari masalah atau pergumulan. Namun, setidaknya terhibur untuk mengingat bahwa kita tidak perlu kuatir ataupun takut. Bukan karena menyangkali atau berpura-pura tidak ada masalah, tetapi karena ada Tuhan. Dia-lah yang sanggup memberikan damai yang sempurna, melampaui segala akal, yang memelihara hati dan pikiran kita.


Saya teringat kisah manis yang dibagikan seorang teman kepada saya, lebih dari 12 tahun yang lalu.


Waktu itu, Keren masih kecil. Sejak bayi, dia sering mendengar dan dibacakan cerita Alkitab oleh orangtuanya.

Malam itu tidak seperti biasanya. Walaupun cukup lama bergumul untuk berani tidur sendiri di kamarnya, tapi kali ini terasa lebih mendebarkan. Bunyi gemuruh di atap seperti langkah beberapa binatang berkejaran....dan semakin berisik karena suara itu tidak berhenti berbunyi. “Aah…rupanya kucing di atap rumah,” pikir Keren kecil.


Tiba-tiba Keren kecil teringat pada cerita Daniel di gua singa. Keren berlutut, dengan membawa hati yang gelisah karena tidak bisa tidur, lalu berdoa kepada Tuhan. “Kalau Tuhan bisa menutup mulut singa di gua supaya tidak makan Daniel, Tuhan pasti bisa menutup mulut kucing-kucing di atap rumahku,” kira-kira begitulah isi doanya.


Tuhan yang peduli, bermurah hati padanya. Suara-suara itu tak terdengar lagi dan dia pun tidur nyenyak.


Pergumulan dan kegelisahan tentu saja bukan hanya pengalaman Keren kecil. Di usia remaja, pemuda, hingga dewasa, kita menghadapi pergumulan sepanjang hidup.


Hmmm....kadang kita sibuk berpikir, mengandalkan logika dan pengertian kita sendiri untuk segera menyelesaikan dan mengontrol berbagai masalah. Namun, kadang kita tidak peka pada pesan Tuhan untuk mengandalkan, mencari Tuhan, berlutut dan berdoa. Bersyukur kepada Tuhan, untuk kisah tentang lutut dan kaki ini. Kiranya menjadi pengingat bagi kita untuk bertekuk lutut dan tekun berdoa kepada Tuhan. Mari berlutut dan alami perfect peace, damai Tuhan yang sempurna, yang memelihara hati dan pikiran kita di dalam Yesus Kristus. Amin...


Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah….

Di waktu yang tepat, dalam caraNya yang bijak, mari kita berdoa agar Tuhan memberikan bagi anak-anak kita pengalaman istimewa bersamaNya.

This is your moment

Mari ceritakan pada anak tentang Daniel yang tekun berlutut, berdoa.


“Tuhan buat aku. Tuhan cipta. Tuhan beri aku lutut, seperti Daniel. Daniel berlutut, berdoa. Ia rajin berdoa. Satu hari, tiga kali ia berlutut, berdoa.


Pagi-pagi, Daniel berlutut, berdoa. Siang-siang, Daniel berlutut, berdoa. Malam-malam, Daniel berlutut, berdoa. Daniel berdoa kepada Tuhan, Allah yang benar.


Orang Babel marah! Mereka suruh Daniel berdoa pada allah lain. Daniel bilang,’Tidak, tidak, tidak!’ Jadi, Daniel dimasukkan ke gua singa. Oooh!


....tapi, Daniel tidak takut. Ia tetap berlutut, berdoa,’Tuhan, tolong saya.’ Puji Tuhan! Tuhan tolong Daniel....dan Daniel berlutut, berdoa, ’Terimakasih Tuhan. Amin.’ ”


Aku tahu, Tuhan mau Aku, Kakak-Adik, Papa-Mama, gunakan kakiku seperti Daniel: berlutut, berdoa kepada Tuhan.

Sumber: CD Pujian Sahabat Kristus I-Eunike Family

Let’s Make Every Moment count

Mari nikmati saat berharga ini dengan melakukan kegiatan bersama anak.

  1. Bagaimana dengan bantal doa yang pernah Anda buat? Gunakanlah saat bercerita pada anak. Pada kalimat :’berlutut, berdoa’, peragakan pada anak. Ajak anak untuk meniru Anda.

  2. Kemudian buatlah gambar Daniel

  3. Kerat bagian mulut dan sisipkan origami ‘tongki’ sehingga mulut gambar Daniel dapat bergerak untuk memeragakan berdoa sambil berlutut.

  4. Beri kesempatan anak meniru Anda dan menggerakkan gambar Daniel berlutut, berdoa

Moment to Share

Rekamlah saat bercerita & berdoa ini. Apakah Anda ingin membagi pengalaman ini pada orang lain ? Tayangkan pada media sosial yang Anda miliki. Selamat menjadi berkat bagi orang lain.

SPECIAL THANKS TO:

Keren, Pak Ju tjung & Bu Melani

Terimakasih sudah berbagi pengalaman yang Tuhan beri. Kiranya terus menjadi memory marker dan menginspirasi banyak orang tua untuk mengajar anak bertumbuh dalam doa. GBU.

Comentarios


bottom of page