Mata: Merekam Moment Penuh Anugerah
- hana
- Oct 22, 2017
- 2 min read
Moment of Truth
Mazmur 139:14-16
Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib.... mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya.
Moment of Grace
Walaupun kecil, mata adalah organ yang begitu penting. Saya teringat beberapa tahun yang lalu, ketika retina mata saya bocor. Rasanya, cemas dan sangat tidak nyaman. Melihat sesuatu menjadi lebih kecil dari aslinya dan sinar terasa begitu menusuk mata. Bersyukur kepada Tuhan yang menyembuhkannya. Betapa berharga mata yang Tuhan berikan. Bisa membaca bacaan yang baik, melihat ciptaan Tuhan, mengamati pertumbuhan anak-anak dan orang -orang kita kasihi, sungguh suatu berkat dari Tuhan.

Kadang, kesibukan membuat kita tidak melihat atau pun menikmati apa yang Tuhan sediakan dengan begitu baik di depan mata kita. Sebut saja: hal ‘menjadi orang tua’. Waktu yang terus berlari seringkali mengaburkan atau menggeser fokus, pandangan mata kita.
Paul Gunadi, konselor pernikahan Kristen, mengatakan bahwa orang tua sering berpikir waktu berkualitas lebih penting daripada kuantitasnya. Namun, ternyata, anak-lah sutradaranya. Jika waktu yang sedikit itu tidak sesuai dengan anak, maka waktu itu pun tidak bermakna. Sayang, kita tidak bisa menebak kapan waktu yang tepat itu. Bisa jadi ketika libur bersama, atau ternyata, ketika anak takut dan membutuhkan pelukan, tetapi kita tidak ada di sana karena tugas kantor hingga larut malam. Waktu berlalu, moment itu pun segera pergi.
Adalah anugerah yang besar ketika kita dapat ada di waktu yang tepat. Berada di moment Tuhan dengan mata yang terbuka untuk menikmati dan mengagumi karya Tuhan di dalam diri anak kita. Saya harap, saya ada di sana. Bagaimana dengan Anda?
Sungguh, sebuah pengalaman penuh anugerah….
" I have become convinced that if God stands a child before you, for even just a minute, it is a divine appointment."
- Wess Stafford
This is Your Moment
Mari ceritakan pada anak tentang mata yang Allah berikan pada manusia ciptaanNya.
“Ini aku! Allah cipta (sambil menggerakkan kedua tangan seperti membentuk manusia). Allah, Tuhanku, beri aku mata. Mataku ada dua. Satu (tunjuk satu mata), dua (tunjuk mata ke-2). Mataku bisa tutup (ciluk), bisa buka (baa). Mataku bisa lirik kiri (kling), bisa lirik kanan (klong). Mataku bisa lihat. Mata, ‘Lihat!’ Mata lihat mama. Mata lihat bola. Mata lihat bunga. Terimakasih Tuhan untuk mataku!”

sumber : CD Pujian Sahabat Kristus I - Eunike family
Let’s Make Every Moment Count
Mari nikmati saat berharga ini dengan melakukan kegiatan bersama anak.
Bagaimana jika Anda dan anak melakukan petualangan dengan mata? Ayo berburu bentuk dan warna!
Sambil jalan pagi di sekitar rumah Anda, perkenalkan anak pada daun berwarna hijau, bunga berwarna merah dan kuning. Bawalah daun dan bunga yang sudah jatuh.
Lanjutkan petualangan Anda. Temukan lagi warna yang sama. Katakan,”Hijau…sama! Merah…sama! Kuning….sama!” sambil mencocokkan mereka.
Kemudian siapkan kolam plastik atau ember besar untuk berenang. Mama, siapkan bola plastik berwarna hijau, merah, dan kuning.
Mari bersyukur untuk mata yang Tuhan berikan untuk melihat dan menikmati hal yang baik.
Alangkah senangnya jika ada teman kecil yang dapat bergabung. Selamat menikmati mata ciptaan Tuhan!
!!!TIPS!!!
Sambil berenang, putarkanlah lagu tentang
Tuhan yang memberi kita mata.
Moment to Share
Undanglah teman yang memiliki anak seusia anak Anda. Ajaklah anak-anak berenang di kolam plastik berisi air dan bola warna-warni. Sambil berenang, ayo bermain tebak warna bola! Gunakan saat santai itu untuk bercerita tentang Tuhan yang menciptakan manusia dan melengkapinya dengan mata.
Comments